Selasa, Juni 21, 2016

TIK Dalam Proses Pembelajaran Pada SMKN 4 Bima


        Dewasa ini teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Menurut Bambang Suwintono, dkk (2012) bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek yang tidak lepas dari pemanfaatan TIK sejak dahulu, dimana produk inovasi yang ada diaplikasikan untuk membantu kegaitan belajar mengajar seperti radio, tape-recorder, film, televisi, direct broadcast satelite, video dan komputer. Pada milenium baru, penggunaan komputer terjadi dengan pesat dalam perkembangan teknologi terkini yaitu multimetida dan internet yang memberikan kesempatan luas pada guru dan siswa serta memberikan makna baru dalam pembelajaran.
        Saat ini, siswa umumnya sudah sangat akrab dengan teknologi. Oleh karena itu mengajar siswa pada masa kini  sangat berbeda dengan mengajar siswa pada jaman dahulu. Mengajar kepada mereka akan lebih mudah dan menarik jika media mengajar yang disajikan oleh guru menghunakan alat bantu teknologi (Erlina & Irma Murti Kusuma A., 2013: 1). Akibatnya menurut Bambang Suwintono, dkk (2012) TIK menyebabkan perubahan mendasar dan penyesuaian dalam hal cara mengajar guru, belajar murid, dan manajemen sekolah dari yang ada sebelumnya. TIK menyebabkan perubahan peran guru yang tidak sekedar sebagai sumber dan pemberi ilmu pengetahuan, namun menjadikannya sebagai seorang fasilitator bahkan partner belajar murid.
        Demikian juga dalam bidang kerja administrasi sekolah, dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK), menyebabkan terjadinya kemudahan-kemudahan serta efisiensi kerja yang nyata dirasakan. Beban kerja administrasi sekolah yang selama ini yang memerlukan personil yang lebih banyak, kini dapat diminimlisir menjadi lebih sedikit. Demikian juga waktu yang diperlukan untuk melakukan beban kerja tertentu menjadi lebih efisien. Dengan demikian, bahwa dengan kehadian TIK dapat dirasakan manfaatnya dalam pekerjaan administrasi sekolah, mulai di proses mencari, mengolah, menyimpan, menyediakan, maupun mengirim informasi.
        Namun  demikian fakta di lapangan menunjukkan belum sepenuhnya penyelenggara pendidikan dapat mengimplementasikan TIK dalam pengelolaan pendidikan khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
        Menurut Tearle (dalam Marwan & Sweeney, 2010) seperti di kutip oleh Bambang Sumintono, dkk (2012) bahwa kesuksesan integrasi teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar bersifat kompleks dan dipengaruhi berbagai faktor. Dalam konteks sekolah menengah di Inggris teridentifikasi tiga tema yang menonjol yaitu segi individu, proses implementasi dan organisasi sekolah. Tema individu terbagi dalam empat faktor yaitu keterbukaan terhadap teknologi, sikap guru, pengetahuan dan ketrampilan, dan waktu dan beban kerja guru. Berbagai faktor ini menunjukkan bila terdapat satu atau lebih yang tidak mendukung akan menyebabkan efektifitas integrasi pembelajaran terganggu malah sampai gagal (Abubakar et al, 2008; Marwan & Sweeney, 2010 dalam Bambang Sumintono et al, 2012).
        Selanjutnya, seperti dikemukakan oleh  Sri Sulistyorini (2014), berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA di SD Al-Madina Semarang bahwa variasi belajar di siswa masih kurang, umumnya guru cenderung menggunakan metode konvensional atau ceramah yang menempatkan guru sebagai pusat informasi, walaupun di sekolah sudah ada komputer namun belum dipergunakan  secara optimal untuk pembelajaran. Kemudian Sujoko (2013) berdasarkan hasil penelitiannya pada SMP Negeri 1 Greger Madiun bahwa kendala pemamfaatan TIK oleh guru diantaranya yaitu: (1) terbatasnya komputer dan LCD, dan (2) masih ada guru yang kurang terampil mengoperasikan komputer dan LCD.
        Berdasarkan pengalaman penulis di sekolah SMKN 4 Bima, bahwa penggunaan TIK di sekolah, baik untuk kegiatan administrasi maupun untuk proses kegiatan pembelajaran guru masih minim dilakukan antara lain karena, (1) peralatan TIK yang ada sangat terbatas jumlahnya, (2) sebagian besar guru dan tenaga staf belum mampu mengoperasikan peralatan TIK tersebut, (3) masih banyak guru yang belum mennyadari pentingnya penggunaan TIK dalam meninkatkan kualitas proses pembelajaran, dan (4) kebijakan pimpinan yang belum menjadikan penggunaan TIK sebagai perencanaan strategis dalam rangka memajukan sekolah.
   
A.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
        Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dam mentransfer data dari perangkat yang satu dengan perangkat yang lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah padanan yang tak bisa dipisahkan, karena keduanya mengandung pengertian yang luas, yaitu semua kegiatan yang terkait dengan pemrosesan data, manipulasi data, pengelolaan data dan pemindahan informasi antar media (Sandra J Kuryanti, 2011).
Selanjutnya Sujoko (2013) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sekumpulan perangkat dan sumber daya teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi, penciptaan, penyebaran, penyimpanan dan pengolahan informasi atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisa, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi.
        Adapun Jenis-jenis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat di sebutkan dibawah ini: (Sandra J Kuryanti, 2011).
a.    Perangkat Teknologi Informasi, antara lain: cash register, kalkulator, komputer, laptop/notebook, deskbook, personal digital asistant (PDA), kamus elektronik, MP4 player, kamera digital, Al-Qur’an digital, flasdisk, MP3 player, televisi, radio, koran dan majalah.
b.    Perangkat teknologi komunikasi, antara lain: telepon, facsimile, telegraf, pager, walky talky, internet massenger, email, dan surat pos.


B.    Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran.
        The Worl Developmen Report 1998/99, New Direction of ICT-Use in Education (dalam Muksin Wijaya, 2007) bahwa secara umum teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aksesibilitas serta mengembangkan relevansi dan kualitas pembelajaran. Manfaat tersebut sebagai berikut:
1.    Memberi kemudahan dalam akuisisi dan penyerapan ilmu pengetahuan secara tidak terbatas.
2.    Memberikan peluang untuk memperkuat sistem pendidikan.
3.     Meningkatkan kebijakan atau aturan di dalam memformulasikan dan mengeksekusi pendidikan.
4.     Mempersempit kesenjangan dunia pendidikan.
5.     Membuka keterisolasian ilmu pengetahuan.
        Secara lebih khusus teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dimanfaatkan sebagai: sumber belajar, fasilitas pendidikan, alat bantu, infrastruktur sekolah, dan alat penunjang administrasi sekolah (Sandra J Kuryanti, 2011).
        Menurut hasil penelitian dari Sangra & Gonzalez-Sanmammed (2010), menyebutkan beberapa manfaat dari penggunaan ICT (Information and Communication Tecnologi), yaitu sebagai berikut:
1.    “We can affirm that teachers have a high expectation level with respect to ICT and a positive estimation of its impact on learning: most of the teachers that took part contended that the use of ICT in classrooms benefits some teaching and learning processes”.
Secara sederhana dapat dimaknai; bahwa guru memiliki harapan yang tinggi dengan ICT dan estimasi yang positif terhadap ICT berdampak pada pembelajaran. Serta penggunaan ICT di kelas memberi manfaat terhadap beberapa proses pembelajaran.
2.    “Teachers have pointed out that using ICT at school helps to improve students’ attention  and perception skills “.If we consider attention as a basic requirement for learning (Pozo 2000), we could suppose that ICT is facilitating learning because it helps create better learning conditions by raising and promoting students’ attention skills. Moreover, increasing perception skills could be favourable to learning because students will be in a better condition to process and translate the stimuli that allow them to build new thinking and action schemes.
(Guru menunjukkan bahwa penggunaan ICT membantu meningkatkan perhatian dan persepsi ketrampilan siswa. Dengan demikian ICT dapat membantu menciptakan kondisi belajar yang lebih baik).
3.    “the potential of ICT to make students’ learning content processes easier has been recognised: to remember, define, recognise or identify particular information; to understand and absorb this information, to organise and mentally sort it, to interpret it from the standpoint of their own thinking schemes and to express it in their own words”.
(Diakui bahwa ICT membuat proses konten belajar siswa lebih mudah: untuk mengingat, mendefinisikan, mengenali atau mendefinisikan informasi tertentu dalam kata-kata mereka sendiri).
Sumintono et al (2012), juga memberi informasi bahwa berdasarkan hasil penelitiannya terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengajaran guru-guru SMK di Indonesia, bahwa terdapat beberapa manfaat dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, yaitu:
1.    Memudahkan guru dalam menjelaskan hal-hal yang cukup rumit seperti rumus dan bagian-bagian mahluk hidup serta ruang angkasa. Siswa juga tertarik dengan materi-materi pembelajaran tersebut karena bersifat interaktif dan mudah dipahami.
2.    Membantu guru dalam membuat administrasi dalam melengkapi perangkat pembelajaran.
3.    Bagi guru koputer sangat membantu dalam mengembangkan bahan ajar, sedangkan bagi siswa membantu mengembangkan pengetahuan dan kreatifitas siswa.

C.    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMK Negeri 4 Bima dan Pemanfaatannya.
        Dapat diinformasikan secara umum bahwa ketersediaan peralatan dan sarana TIK di SMK Negeri 4 Bima sangat terbatas. Demikian juga penggunaannya juga terbatas hanya pada personil-personil tertentu, baik guru maupun staf bagian administrasi. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu terbatasnya peralatan TIK yang tersedia dan kurangnya kemampuan personil dalam menggunakan alat-alat TIK tersebut.
        Berdasarkan pengetahuan yang kami dapatkan bahwa peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ada di SMK Negeri 4 Bima adalah sebagai berikut:
1.    Komputer praktek siswa; terdapat di ruang praktek siswa (menggunakan ruang kelas). Komputer ini lebih sering dipakai oleh oleh siswa dan guru pada proses pembelajaran mata pelajaran TIK dan mata pelajaran kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan.
2.    Komputer kerja bagian administrasi sekolah; terdapat di ruang tata usaha. Komputer ini umumnya dipakai oleh staf tata usaha untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan administrasi sekolah, namun demikian kadang-kadang guru juga mengggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan yang terkait administrasi guru dan bahan ajar untuk siswa.
3.    Laptop/notebook; dipakai untuk media pengajaran guru dan untuk keperluan petugas operator data sekolah. Ada khusus laptop/notebook untuk guru, yang dipakai untuk proses kegiatan pembelajaran di dalam sekolah, namun jumlahnya terbatas (6 buah) dibandingkan jumlah guru yang ada. Laptop lain digunakan oleh operator data sekolah, khusus untuk menangani pekerjaan terkait keuangan sekolah dan data pokok pendidikan (dapodik).
4.    LCD; disimpan di lemari peralatan. Dipakai oleh guru sebagai alat bantu pembelajaran di kelas. Jumlahnya sangat terbatas dibanding jumlah guru (LCD berjumlah 5 buah).
5.    Flashdisk; diperuntukkan untuk menyimpan data-data sekolah  oleh kepala sekolah, staf tata usaha, dan tenaga operator dapodik.
6.    Modem; diperuntukkan untuk kegiatan staf tata usaha dan tenaga operator dapodik.
7.    E-book; yang sudah tersedia di dalam laptof/notebook guru.
Untuk pemamfaatan berbagai peralatan TIK oleh guru pada SMK Negeri 4 Bima, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Baru sebagaian kecil guru yang menggunakan laptop/notebook dan LCD untuk proses pembelajaran di dalam kelas. Menurut pengetahuan kami, dari 46 orang guru, hanya sekitar kira-kira 5 orang guru yang secara intensif menggunakan laptop/notebook dan LCD sebagai alat pembelajaran di kelas.
2.    Penggunaan laptop/notebook dan komputer, belum terkoneksi dengan internet. Jika ada, hanya terbatas penggunaannya pada staf tata usaha untuk keperluan pengisian dan pengiriman data sekolah dengan menggunakan modem yang disediakan oleh sekolah. Dan juga sebagaian guru yang memiliki modem sendiri.
3.    Penggunaan komputer siswa untuk proses pembelajaran mata pelajaran TIK dan mata pelajaran kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan, dan disediakan modem oleh sekolah namun dengan jumlah yang terbatas.
        Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan peralatan TIK di SMK Negeri 4 Bima adalah terbatasnya tenaga teknis yang ahli atau memahami tentang pemeliharaan terhadap berbagai peralatan tersebut. Akibatnya, jika peralatan tersebut mengalami gangguan maka tidak ada personil  yang bisa memperbaiki.

D.    Perencanaan Pemanfaatan TIK di SMKN 4 Bima ke Depan
        Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada era sekarang ini adalah sesuatu yang mesti segera dilakukan, karena manfaatnya  sangat signifikan dalam rangka meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran siswadi kelas. Oleh karena itu merupakan suatu hal yang sangat mendesak jika manajemen SMKN 4 Bama harus segera membuat rencana strategis mengenai pengadaan TIK dalam pembelajaran (maupun kepentingan ketatausahaan) untuk beberapa waktu ke depan. Adapaun rencana pengadaan TIK di SMKN 4 Bima yang mendesak  adalah sebagai berikut:
1.    Laboratorium komputer yang terkoneksi internet.
2.    Website sekolah.
3.    Laptop/notebook untuk kegiatan pembelajaran guru di kelas; minimal jumlahnya sama dengan jumlah rombongan belajar.
4.    LCD, yang tersedia dan terpasang di setiap kelas.
5.    Komputer untuk staf tata usaha yang terkoneksi internet.
6.    Telepon sekolah.
        Untuk menunjang rencana pengadaan peralatan tersebut ada beberapa rencana program penyiapan sumber daya personil yang harus dilakukan, yaitu:
1.    Melakukan pelatihan guru tentang penggunaan komputer sebagai media dan sumber pembelajaran.
2.     Melakukan pelatiha staf tata usaha untuk menguasai teknis pemeliharaan alat-alat TIK.
        Perencanaan tersebut di atas bisa dilakukan secara bertahap melalui pembiayaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dengan sesegera mungkin memasukkan rencana tersebut ke dalan Rencana Anggaran dan Belanja (RAB) dana BOS tersebut. Kami meyakini perencanaan tersebut di atas akan bisa direalisasikan oleh SMKN 4 Bima dalam waktu empat semester.

E.    Kesimpulan
        Dari uraian di atas maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1.    Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran, sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan pembelajaran siswa dan kemajuan sekolah pada umumnya.
2.    Pemanfaatan teknologi informasi dan  komunikasi di SMK Negeri 4 Bima masih minim disebabkan oleh masih terbatasnya persediaan alat-alat TIK serta terbatasnya kemampuan SDM dalam memanfaatkan alat-alat TIK tersebut.
3.    SMK Negeri 4 Bima harus segera merencanakan penggunaan alat-alat TIK dalam pembelajaran ke depan, dalam rangka meningkatkan indikator kemajuan pembelajaran maupun kemajuan sekolah sesuai perkembangan TIK saat ini..
B.    Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, ada beberapa saran yang dapat kami kemukakan, yaitu:
1.    Kemajuan teknologi pada era sekarang ini menghendaki agar sekolah dapat mengubah indikator-indikator kinerjanya, sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi tersebut. Oleh karena itu jika kinerja sekolah ingin lebih berkualitas, maka sekolah harus segera melakukan reformasi pola kerjanya agar sesuai dengan tuntutas perkembangan TIK saat ini.
2.    Tulisan ini kami rasa masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan masukan untuk perbaikan sangat kami harapkan.



DAFTAR PUSTAKA
  1. Erlina & Kusuma A.,I.M. 2013. Membuat Media Mengajar Fisual. Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  2. Sangra, Albert & Gonzalez-Sanmamed. 2010. The role of information and communication technologies in improving teaching and learning processes in primary and secondary schools.ALT-J, Reserch in Learning Technology: Vol. 18, No. 3, November 2010, 207-220.
  3. Sumintono, Bambang et al. 2012. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pengajaran: Survei Pada Guru-guru Sains SMP di Indonesia. Jurnal Pengajaran MIPA Fakulti Pendidikan, Universitas Teknologi Malaysia Skudai 81310-Johor Bahru Malaysia: Volume 17, Nomor 1, April 2012.
  4. Sujoko. 2013. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan: Volume 1, Nomor 1 Januari 2013, 71-77. ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337-7615.
  5. Wijaya, Muksin. 2007. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur: No. 08/Th.VI/Juni 2007.
  6. Kuryanti, Sandra J. 2011. Penerapan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sarana dalam Proses Pembelajaran di Dunia Pendidikan. AMIK BSI: Jl. Merdeka No. 168 Bogor.
  7. Sulistyorini, Sri. 2014. Pengembangan Pembelajaran Sains Berbasis ICT (Information and Communication Technology) atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan: Vol. 31 Nomor 2 Tahun 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar